Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang,
Om Swastiastu.
"Renungan Mandehen"
oleh :Fran Nandoe
Sebagai Penganut, Penghayat Kaharingan Tidak Perlu Ragu dan Takut Serta Malu Dengan Agama Helu, Agama Huran, Uluh Helu dll.
Perlu Kita Pahami Integrasi Hindu Kaharingan Bukanlah Penggambungan atau Peleburan Ritus/Ritual Kaharingan Dayak seperti yang disampaikan oleh kalanganyang tidak memahami.
Dengan Kehadiran Lembaga Hindu Kaharingan tepatnya Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MB-AHK) yang berpusat di Palangka Raya, Kita terbina dan terlayani mulai dari Tingkat Kabupatan/Kota/Kecamatan/Desa/Kelurahan, Majelis Daerah (Tk. Kab/Kota), Majelis Resort (Tk. Kecamatan), Majelis Kelompok (Tk. Desa/Kelurahan)., Bahkan dengan Adanya Integrasi Umat Hindu Kaharingan di Luar Kalimantan Tengah Tetap dibina,dilayani dan diperbantukan oleh PHDI (Parisadha Hindu Dharma) di Seluruh Indonesia (Pernah dalam sutu kejadian di Jakarta Umat Hindu Kaharingan Meninggal, dilaporkan ke PHDI orangg dayak tsb ber-KTP Hindu, PHDI turun tangan membantu memulangkan Ke Kalteng "Buah dari integrasi" kita akan semakin besar dan menjalin kekuatan kekeluargaan yang besar dng suku bangsa manapun)
Ela mikeh Umat Hindu Kaharingan Silahkan Handak Melai/berdomisili Kueh Bewei Pulau Eka Melai.
"Jangan Menutup dan Mengasingkan diri dengan Pemahaman Yang Tidak Tepat"
Integrasi Memberi Peluang Umat Hindu Kaharingan Berkarya di Berbagai Lining Sektor tidak ada pengucilan,
"Hindu Harus Bali...Hindu Te Bali... Ela Ketum Hindu jikau Agama Uluh..tau ketun berubah jadi Uluh india jadi uluh bali, jikau agama uluh luar, Ela Handak kare umba Hindu Kaharingan"
Silahkan Bapak/Ibu, sdra/i Umat Hindu Kaharingan Buktikan Sendiri dan Jawab Sendiri (Bahwa pernyataan dan anggapan demikian diatas adalah pemahaman yang salah dan keliru).
Kalau kita menemukan pernyataan demikian yang disampaikan oleh orang yang tidak paham dengan lembaga dan keyakinan kita, Tinggal Jawab "Urus Saja Keyakinan Dan Iman mu sendiri" (Urusan saya biarkan saya dan Keimanan Saya dengan Tuhan Yang saya yakini ).
Kilas Balik Integrasi Adalah Untuk Menyelamatkan Keberadaan Kaharingan Agar Tidak Punah dan Agar Selalu Ajeg dan lesatari, terbina dan terlayani Layaknya umat beragama lainya.
Kenapa di KTP tidak Ditulis Hindu Kaharigan ???
Kenapa Hanya HINDU ???
KAHARINGAN HILANG ???
Mari Kita Luruskan Pemahaman demikian,
Hindu Merupakan Sah Secara Nomenklatur Negara untuk ditulis pada kolom Agama, bagi Penghayat Kaharingan Yang Berintegarasi Kita dilayani Oleh Lembaga Hindu Kaharingan yamg SAH dan Dilayani Oleh Kanwil Kementrian Agama Dengan Forum Kordinasi Lembaga PHDI, MB-AHK, dan Lembaga Keagamaan Hindu Yang Setingkat.
Mohon ijin dan mohon maaf bagi umat lainnya, Saya mengambil contoh, misalkan Saja Umat Beragama Lainya Banyak Sekali Majelis-Majelis Yang Membina dan Melayani dan Sekte nya pun beragam namun Nama Agamanya Tetap Saja ditulis Sesuai Aturan dan Nomenklatur Negara.
Integrasi Mampanihau Kaharingan ???
Bukti Besar dan Nyata terlihat !!!
Hindu Kaharingan Tetap Basarah tidak Ada Paksaan Harus Ke Pura.
Hindu Kaharingan Tetap Tiwah dan Ajeg dengan Ritus, Ritual Sesuai Peteh Ranying Hatala Langit,
Artinya Dengan Hindu Kaharingan dan Integrasi adalah Untuk Melestarikan agar Ajaran-Ajaran Suci Kaharingan Tetap Lestari, Terlayani Layaknya Umat Beragama lainya,.
Hindu Kaharingan tidak akan Menghilangkan Suku Kita !!! (Seperti Yang Sering Menjadi Ketakutan Yang tidak jelas)
Dan Hindu Kaharingan Welcome dan Terbuka Bagi Suku Bangsa Manapun Yang Terpanggil dengan Catatan Terlebih Dahulu Menerima Ritual (Pendudusan) Penyucian Kembali Ke Ajaran Ranying Hatala Langit.
Bagi Umat Hindu Kaharingan Dimanapun Berada Hall ini lah yang harus kita pahami, harus kita hayati, jangan Sampai Terpecah Belah dengan pemahaman yang salah.
Mari Bagi Kita Umat Hindu Kaharingan Tingkatkan SDM kita di berbagai bidang, bersatu padu dalam Segala Aspek Kehidupan (Agama, Politik,Sosial,Ekonomi,Budaya,Sains).
Laksanakan Dan Tunaikan Persembahyang Basarah.....
Lantunkan Kandayu...
Membaca Kitab Suci Panaturan.....
Perlu dipahami Bahwa Konsep dan dasar Agama Hindu Secara Universal adalah Jalan Dharma (Kebenaran) apapun yang bersumber pada sastra suci dan kebenaran hidup itulah yang diakui Oleh Tuhan itu Sendiri.
Panaturan, Pasal 39 (Ranying Hatala Membagi Keluarga Raja Bunu Menyebar Ke Seluruh Permukaan Bumi)
Ayat. 8
"RANYING HATALLA-pun menjadi¬kan
kehendakNYA dengan segala kekuasan
ciptaanNYA bersama suara Nyahu Batengkung
Ngaruntung Langit, IA menjadikan bermaca-macam bahasa bagi mereka semua sekaligus
membagi- bagi dan cara berfikir mereka."
"Saramuscaya. Sloka 38"
Sesungguhnya semua kitab suci adalah wahyu Tuhan, ia adalah petunjuk bagi umat manusia untuk hidup damai dan sejahtera, ia adalah sumber dari segala sumber kebajikan dan kebenaran. Apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi terkandung dalam wahyu Tuhan.
Dengan Dua Sastra Suci Yang Berisi Firman/Pampeteh ini Umat harus mampu memahami dan mendalami Konsep KeHinduanya dan Keimanan Sebagai Sejatinya Hindu Kaharingan,.
Tidak ada yang merubah diri kita selain kita sendiri, Konsep dan Dasar dalam memahami sastra suci Tuhan harus dilandasi dengan pikiran dan hati yang damai, Sehingga Pesan Yang Tersampaikan Mampu kita terima dan membawa kedamaian bagi Hidup dan Kehidupan.
Tabe dan Salam Hangat Untuk Seluruh Umat Hindu Kaharingan dimanapun berada.
Tara Sinta Tuhan Itah Ranying Hatala Langit.
#Hindu_Nusantara