Powered By Blogger
Powered By Blogger

Pengikut

Pengikut

Senin, 17 September 2018

Acara Agama Hindu Kaharingan

PENGANTAR ACARA AGAMA HINDU KAHARINGAN
Om Swastiastu.
Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang.

     Pengertian acara secara umum pada prinsipnya adalah suatu tradisi yang di lakukan dengan langkah-langkah dan tindakan, jadi acara agama Hindu Kaharingan merupakan suatu tradisi umat yang ditujukan kepada Ranying Hatalla beserta manifestasinya.
Saya selalu dilibatkan oleh orang tua dalam pelaksaan upacara agar saya memahami dan dapat melaksanakan upacara serupa, saya juga terlibat dalam menyiapkan sesajen untuk memperoleh informasi dan prakterk secara langsung bagi saya.
Pandangan saya terkait ritual-ritual agama Hindu Kaharingan yang dianggap sebuah adat saya kurang setuju, karena Ritual dan Adat memiliki pemahaman dan pandangan sendiri, Ritual adalah budaya atau tradisi yang menjadi ciri khas suatu agama tersebut, sedangkan Adat merupakan suatu tradisi yang berisi seperangkat aturan atau norma yang di peruntukkan bagi khalayak masyarakat. Contohnya adat yang bersifat hukum, yaitu jipen yang di berlakukan bagi siapa saja.
Umat Hindu Kaharingan tidak terlepas dari Ritual, karena umat Hindu Kaharingan meyakini bahwa setiap Ritual yang dilakukan  adalah sebagai ungkapan syukur dan bagi keselamatan bersama. Mulai dari kehamilan umat Hindu Kaharingan sudah melaksanakan Ritual, yaitu tujuh bulanan (Nyaki Ehet), dan dilanjutkan lagi pada saat kelahiran akan dilakukan Palas Bidan bagi Bidan yang membantu persalinan serta selanjutnya dilakukan Nahunan (Pemberian Nama) yang sekaligus Menggantung Sahur, selanjutnya upacara dalam kehidupan seperti Narinjet Sahur / Pakanan Sahur artinya memohon kepada menifestasi Ranying Hatalla agar selalu memberikan keselamatan dan Ritual tingkat akhir / Kematian pada umat Hindu Kaharingan dilaksanakan Tiwah,Pada DAS kahayan pada umumnya pada saat Upacara kematian tiga hari setelah mengantar kan Liau Haring Kaharingan (jenazah) /Banama Bulau Pahalendang Tanjung Ajung Rabia Kangkalinge Luwuk ( Peti Jenazah) ke Bukit Pasahan Raung Nyampenda Lunuk Tarung (Tempat Pemakaman) akan dilaksanakan Balian Ambun Rutas Matei yang bertujuan bagi kehidupan manusia yang ditinggalkan agar terlepas dari segala Rutas kapali .
Jika upacara yang ada pada keyakinan umat Hindu Kaharingan tidak dilaksanakan atau tidak di amalkan maka umat tersebut akan selalu merasa kesengsaraan Lahir maupun Batin sehinggga didalam kehidupannya akan selalu berada dalam kesialan. Dasar upacara-upacara yang dilaksanakan oleh umat Hindu Kaharingan sesuai dengan ajaran yang tela di Firman Ranying Hatalla melalui Kitab Suci Panaturan Pasal 41 (Bawi Ayah Hadurut Bara Lewu Telu, Nanturung Pantai Danum Kalune). Dengan kekuasaannya Ranying Hatalla memerintahkan para manifestasinya untuk mengajarkan segala ajaran yang telah di Firmankan Ranying Hatalla kepada anak cucu Raja Bunu dari upacara terkecil sampai terbesar.
Perbedaan antara upacara adat dan upacara agama berada pada kedudukan upacaranya masing-masing, upacara adat merupakan upacara yang dilakukan turun temurun oleh warga masyarakat dan semua orang boleh terlibat didalamnnya, sedangkan upacara agama merupakan salah satu media bagi pemeluknya mendekatkan diri pada Ranying Hatalla. Contoh pada upacara agama adalah persembahyangan Basarah.
Disetiap DAS upacara umat Hindu Kaharingan berbeda-beda sesuai dengan Kitab Suci Panaturan Pasa 41 (ayat 37), kemudian untuk keturunan anak cucu Raja Bunu yang hidup menetap dan menyebar di seluruh permukaan bumi ini, terdapat banyak perbedaan-perbedaan dalam melaksanakan bermacam-macam upacara : Hal ini karena mereka menyesuaikan dengan keadaan alam lingkungannya dimana mereka bertempat tinggal.
Saya sebagai umat Hindu Kaharingan pada persembahyangan Basarah selalu melibatkan diri dalam bertugas baik dari petugas Mmabuwur Behas Hambaruan, Manggaru, Doa, dan sesekali menjadi mantir Basarah. Dalam hal ini saya bertugas dalam persembahyangan gun mengeksplor kemampuan diri.Dengan Hal ini saya mampu berbagi pengalaman terhadap sodara umat sedharma

Semoga menambah wawasan dan minat baca kita setelah membaca tulisan esai ini.
Om santi 3x Om....Sahiy 3x.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Integrasi Final, Umat Hindu Kaharingan Jangan Mudah Terprovokasi, MB-AHK adalah Lembaga Resmi Yang Melayani Keumatan Hindu Kaharingan.

Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang, Om Swastiastu. " Renungan Mandehen" oleh :Fran Nandoe Sebag...